Selasa, 23 Maret 2010

ketika perempuan menjadi mulia

Jangan hanya menilai perempuan hanya terbentur dengan batasan-batasan nilai kodrati atau terjebak pada kebiasaan budaya patriarki yang kebanyakan berlaku di belahan bumi bagian timur ini, akan tetapi jadikanlah arti perempuan adalah hampran kemuliaan, mulia ketika menjadi seorang ibu sebagai pendidik anak yang akan menjadi penerus bangsa, mulia ketika menjadi seorang istri yang melayani suami 24jam, tanpa mengeluh, dan mulia ketika menjadi seorang kaum hawa yang mengimbangi keberadaan kaum adam baik di bumi dan di alam setelahnya.
Dalam al-quran dijelaskankemuliaan adalan totalitas penghambaan seorang manusia kepada tuhannya yang berimplikasi terhadap perbuatannya di dunia tatkala ia menjalankan perintah dan menjauhi larangan NYA.
Potensi yang ada pada wujud perempuan adalah bentuknya yang sempurna, sifat kodrati yang ada pada perempuan adalah sebagai bentuk fisik yang memancarkan nilai-nilai kemulian pada dirinya, bilamana ia melaksanakan kewajibannya terhadap maha pencipta dan alam sekitarnya.
di balik itu semua ada banyak kebodohan pada diri perempuan, bodoh mentamengi dirinya, bodoh membiarkan dirinya sebagai objek amoral bagi lawan jenisnya, pilihan dan jawabannya adalah pada perempuan itu sendiri akan menjadi mulia di mata Tuhan atau bodoh tanpa sebuah penghargaan.