Rabu, 10 Februari 2010

Buah Iman dan Amal Shaleh

Di antara buah seorang yang memadukan antara Iman dan Amal Shaleh adalah seperti berikut:

1)Allah dan Kaum Beriman mencintainya

Allah berfirman, "Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, untuk mereka Allah Dzat Maha Pengasih akan Menjadikan kecintaan (di hati para hamba) "QS Maryam: 96.
Dari Abdurrahman bin Abi Laila. Ia berkata: Abu Darda' ra berkirim surat kepada Maslamah bin Mukhallad al Anshari Az Zurqi, wafat tahun 63 H, gubernur Mesir era Muawiyah ra,:
[Salam sejahtera atas anda. Amma ba'du. Sesungguhnya jika seorang hamba menjalankan ketaatan kepada Allah maka Allah pasti mencintainya. Ketika Allah telah mencintainya maka Dia akan Menjadikan para hambaNya menjadi para pecintanya. Sesungguhnya jika seorang hamba melakukan kemaksiatan maka Allah pasti membencinya dan bila Allah membencinya niscaya Dia akan menjadikan para hambaNya ikut serta membencinya.] Disebutkan oleh Imam Baihaqi dalam al Asma' was Shifaat )
Agar buah ini bisa dihasilkan, sebagian ahli makrifat memberikan petunjuk pentingnya seorang muslim yang terbina mewajibkan diri memasuki pintu ini dengan jiwa yang pemurah (Sakhawatunnafsi), hati yang bersih dari penyakit (Salamatus shadri), serta kasih sayang kepada umat (Rahmatul Ummah). Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: "Kalian tidak pernah beriman sehingga kalian saling mengasihi" para sahabat bertanya, "Kita semua adalah manusia penyayang" Beliau bersabda, "Sungguh bukanlah seperti kasih sayang salah seorang dari kalian kepada temannya, melainkan kasih sayang kepada sesama seluruhnya" HR Thabarani.
Sebagian ahli makrifat juga menjelaskan bahwa buah ini akan menampak ketika lima hal berikut telah terwujud; 1) setia (Wafa') pada janji, 2) menjaga dan mengindahkan batasan-batasan, 3) rela dengan apa yang ada, 4) sabar akan sesuatu yang telah hilang, 5) menurut kepada Dzat yang disembah.
Hal itu karena dengan ini semua, disertai dengan ikhlash, shidiq dan raghbah, ia telah berdiri dalam Maqam Ubudiyyah, sebuah maqam yang merupakan aktivitas dan tugas (Wazhifah) Ahlul Iman. Apalagi jika ia juga telah sampai pada Maqam Ubuudah, maqam yang merupakan aktivitas dan tugas (Wazhifah) Ahlul Ihsan, yaitu ketika ia telah sirna melupakan dirinya serta amal ketaatan yang dilakukannya. Allah berfirman, "tetapi Allah-lah yang memberikan anugerah atas kalian karena Dia telah Menunjukkan kalian kepada keimanan" QS al Hujurat:17. "dan tidak-lah kamu melempar ketika kamu melempar, tetapi Allah-lah yang melempar" QS al Anfaal: 170.
Di bawah kedua maqam tersebut adalah Maqam Ibadah; yaitu ketaatan berupa menjalankan perintah dan meninggalkan larangan yang merupakah aktivitas dan tugas (Wazhifah) Ahlul Islam .

2)Kehidupan yang baik (al Hayah at Thayyibah)
Allah ta'alaa berfirman: "Barang siapa beramal shaleh baik lelaki atau perempuan dan dia seorang yang beriman maka sungguh niscaya Kami akan memberinya kehidupan yang baik dan niscaya Kami akan memberikan balasan pahala yang lebih baik daripada yang telah mereka kerjakan"QS An Nahl:97.
Al Hasan al Bashri berkata: "Kehidupan yang baik adalah Qana'ah" atau dengan bahasa lain kekayaan hati. Said bin Juber dan Atha' berkata: "Kehidupan yang baik adalah rizki yang halal". Mujahid dan Qatadah berkata: "Kehidupan yang baik adalah surga karena surga adalah kehidupan tanpa kematian, kekayaan tanpa kemiskinan, sehat tanpa sakit, kekuasaan yang tidak pernah hancur, dan keberuntungan tanpa kesengsaraan". Allah berfirman: "Dan tiadalah seorangpun tahu apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam ni'mat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan" QS As Sajdah: 17.

Maraji' :
1.Kasyful Ghummah fi Isthina'il Ma'ruf wa Rahmatil Ummah . Abuya al Walid al Habib Muhammad bin Alawi al Maliki al Hasani.
2.al Manhajus Sawiyy Syarh Ushul Thariqah as Saaddaah Aali Baa Alawi. Al Habib Zen bin Ibrahim bin Semith

Perhatian:
Wajib bagi seluruh anggota jamaah menghafal dan membaca do'a di bawah ini setiap selesai shalat sebagaimana diriwayatkan Imam Turmudzi dari Nabi shallallahu alaihi wasallam: "Barang siapa membaca do'a ini setiap selesai shalat maka ia pasti menjadi orang alim, pasti":

:[ رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا وَوَسِّعْ لِي فِى رِزْقِي وَبَارِكْ لِي فِيْمَا رَزَقْـتَنِي وَاجْعَلْنِي مَحْبُوْبًا فِى قُلُوْبِ عِبَادِكَ وَعَزِيْزًا فِى عُيُوْنِهِمْ وَاجْعَلْنِي وَجِيْهًا فِى الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ وَمِنَ الْمُقَرَّبِيْنَ , يَاكَثِيْرَ النَّوَالِ يَاحَسَنَ الْفِعَالِ يَا قَائِمًا بِلاَ زَوَالٍ يَا مُبْدِئًا بِلاَ مِثَالٍ فَلَكَ الْحَمْدُ وَلَكَ الْمِنَّةُ وَلَكَ الشَّرَفُ عَلَى كُلِّ حَالٍ]

"Ya Allah tambahkanlah ilmu untukku, luaskan rizkiku, berkahilah rizki yang Engkau berikan kepadaku, jadikan diriku dicintai oleh hati para hambaMu, mulia dalam pandangan mereka, jadikanlah diriku seorang yang terkemuka di dunia dan akhirat dan termasuk al muqarrabiin. Duhai Dzat yang banyak memberi, duhai yang baik tindakannya, duhai Dzat yang memulai tanpa contoh. bagiMu anugerah, bagimu segala puji, dan segala kemuliaan hanyalah milikMu" (At Tadzkiirul Mushthafa lil Habib Abu Bakar al Atthas bin Abdillah bin Alawi bin Zen al Habsyi hal 54).